Palang dan kawat berduri yang dipasang bagi menghalang peserta BERSIH 3.0 daripada memasuki Dataran Merdeka tidak menepati spefikasi yang ditetapkan Mahkamah Majistret Kuala Lumpur.

Menurut Ketua Biro Guaman PKR Latheefa Koya, penghalang dan kawat berduri itu jauh daripada batasan yang ditetapkan oleh Majistret Zaki Asyraf Zubir dua hari sebelum berlangsungnya perhimpunan gergasi itu pada 28 April lalu.

“Mahkamah sudah mengeluarkan satu perintah bahawa kononnya terdapat larangan di kawasan tertentu dengan radius tertentu dan mengatakan itu adalah kawasan larangan,

“Tetapi kita belum dapat kepastian kenapa palang penghalang yang diletakan oleh polis jauh menjangkau luar dari batasan yang dibenarkan dalam perintah tersebut,” kata Latheefa apabila dihubungi TVSelangor.

Latheefa mewakili Ketua PKR Cabang Rembau Badrul Hisham Shaharin yang dituduh melanggar perintah Mahkamah Majistret dalam himpunan itu.

Badrul Hisham bersama Ketua Pembangkang Datuk Seri Anwar Ibrahim dan timbalan presiden PKR Azmin Ali dituduh di Mahkamah Sesyen Kuala Lumpur, Jalan Duta pagi tadi.

Latheefa berkata halangan yang diletakkan polis dan Dewan Bandaraya Kuala Lumpur pada hari itu tidak menepati sempadan kawasan larangan yang ditetapkan majistret.

“Majistret ada memberitahu jalan-jalan yang dikatakan kawasan tidak boleh dimasuki.”

Pada 26 April Majistret Zaki Asyraf Zubir, melarang perhimpunan di Dataran Merdeka dan kawasan yang bersempadan dengan Jalan Sultan Hishamuddin, Jalan Raja dan Jalan Kelab.

“Tetapi palang penghalang dan dawai duri yang diletakkan jauh menjangkau larangan tersebut, Jadi macamana mereka kata dia (Badrul Hisham) langgar perintah?”

Selain dari melanggar perintah mahkamah, Anwar, Azmin dan Badrul Hisham didakwa di bawah Seksyen 4(2) (c) Akta Perhimpunan Aman 2012 kerana menyertai protes jalanan.

Ketiga-tiga mereke telah dikenakan RM500 sebagai ikat jamin bagi tuduhan kedua dan bon peribadi bagi tuduhan pertama.

Sebut semula kes ditetapkan pada 2 Julai akan datang.
KELAB GREENBOC

DAILYMAIL.CO.UK Seorang ibu shock setelah setelah mendapatkan panggilan telepon dari anaknya yang telah meninggal sebulan setelah dia pikir dia telah menguburkan anaknya. Gilsimar de Souza, 35, seharusnya telah tewas setelah tertabrak sebuah truk pada 17 Oktober. Dia dikuburkan di sebuah pemakaman di Uberaba, di negara tenggara Brazil Minas Gerais, setelah ibu dan bibinya positif mengidentifikasi tubuhnya.

Tapi Tuan de Souza sebenarnya pulih dari kecanduan di pusat rehabilitasi di Uberlandia, 70 mil jauhnya. Dan minggu ini tukang batu itu memutuskan untuk berhubungan dengan keluarganya untuk membiarkan mereka tahu bagaimana keadaannya.

Ibunya, Luzia de Matos, mengatakan: "Aku benar-benar tidak meragukan lagi itu adalah anakku yang aku kubur. Aku histeris dengan kesedihan. "Aku hanya pernah melihat anakku dua hari sebelumnya dan aku tahu itu dia. Dia juga pernah mengatakan kepadaku ia akan pergi ke klinik dan kecelakaan terjadi di jalan yang sama pada hari yang sama. Ketika aku menyadari itu adalah dia, aku langsung shock, aku jatuh ke lantai dan tidak bisa bergerak. Seluruh tubuhku kaku."

Tuan De Souza, yang berencana untuk tinggal di pusat pemulihan, mengatakan: "Aku ingin memberikan ibukua beberapa kabar baik, bahwa aku baik-baik saja. "Aku tidak tahu bahwa aku telah terkubur sebulan lalu. Aku bahkan memiliki sebuah batu nisan. Dia tidak percaya itu aku. Aku harus mengatakan beberapa hal yang terjadi di masa lalu untuk mendapatkan dia untuk percaya bahwa itu benar-benar aku. Lalu telepon terputus. "

Nyonya de Matos kabarnya kemudian pulih dari shock dan berencana untuk mengadakan pesta untuk merayakan kembali sang anak. Dia berkata: "Aku melompat dan tertawa dengan kebahagiaan. Itu seperti emosi. Aku begituingin memeluknya. "

Sumber

JAKARTA - Kesuksesan Indonesia di World Expo 2010 Shanghai China (WESC) bukan hanya sekadar mendapat penghargaan perunggu untuk Paviliun Indonesia dan jumlah pengunjungnya yang mencapai 8,1 juta pengunjung.

Bisnis kuliner yang juga dikelola dalam paviliun Indonesia di WESC juga sangat sukses. Warung Enak, nama binis kuliner Indonesia di dalam Paviliun Indonesia menjadi salah satu tempat favorit bagi para pengunjung untuk mengisi perut ataupun sekadar mencoba makanan dan minuman khas Indonesia.

"Hingga akhir penutupan WESC 30 Oktober kemarin, penjualan, omzet Warung Enak mencapai USD2,7 juta," ujar Sekretaris Jendral Kementerian Perdagangan Ardyansah Parman, belum lama ini.

Warung Enak merupakan arena makanan dan minuman khas Indonesia di Paviliun Indonesia berhasil mencatat penjualan nasi goreng sebanyak 30 ribu porsi. Selain itu total penjualan yang mencapai USD2,7 juta tersebut, disumbang paling banyak oleh penjualan nasi campur oleh para pengunjung yang mencapai 40 ribu porsi.

Menu lain yang juga sangat disukai pengunjung, dan mencatat rekor penjualan terbesar, yang belum tentu dapat disaingi di rumahnya sendiri adalah penjualan Mie goreng yang mencapai 46 ribu porsi. Penjualan sate ayam juga sangat besar, dengan angka penjualan sebanyak 350 ribu tusuk sate.

Dengan tingginya pendapatan Warung Enak ini juga menjadikannya salah satu restoran di dalam paviliun yang paling populer, baik dari segi kunjungan maupun pendapatan.

Sumber: http://economy.okezone.com/read/2010/11/02/320/388797/wow-omzet-kuliner-indonesia-di-wesc-capai-usd2-7-jt