Sabtu, 31 Mei 2014

Harta Dalam Pandangan Islam



Sebagian orang masih ada yang menganggap bahwa harta itu jahat dan hanya akan menjerumuskan ke dalam neraka. Oleh karena itu tidak sedikit orang yang pasrah dalam kemiskinan tanpa berusaha untuk memperbaiki kehidupannya. Padahal harta sangat besar manfaatnya. Dengan harta kita bisa membantu banyak orang. Bahkan ibadah kita akan maksimal bila ditunjang oleh harta.
Disamping itu, harta juga merupakan pilar penegak kehidupan. Dengan harta, seseorang bisa menjalani kehidupannya dengan mandiri. Sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam al Quran, ”Jangan kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta mereka yang ada dalam kekuasaanmu yang dijadikan Allah sebagai pokok penegak kehidupan.” (QS Annisa[4]: 5)
Jadi bagi orang beriman, harta merupakan nikmat dari Allah. Justru merekalah yang berhak mewarisi harta karena mereka akan menggunakannya untuk kebaikan. ”Sebaik-baik harta adalah harta yang diberikan dan dimiliki oleh hamba yang shalih”. (HR Ahmad)
Harta itu sendiri bersifat netral. Baik buruknya bergantung pada siapa yang memilikinya. Kalau yang memegangnya orang beriman tentu akan digunakan untuk kebaikan. Tapi kalau dikuasai oleh orang yang tidak beriman bisa jadi digunakan untuk kejahatan.
Oleh karena itu sudah sepantasnya kita mohon kepada Allah agar diberi harta yang banyak dan berlindung dari kemiskinan. ”Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunianya jika Dia menghendaki.” (QS At Taubah[9]: 28)
Kemiskinan itu sendiri pada dasarnya adalah ujian bagi seseorang. Allah ingin melihat bagaimana dia menyikapi rezeki. Kalau mereka hanya meminta belas kasihan orang lain tanpa mau berusaha, berarti dia telah merespon kemiskinan dengan cara yang salah.   
Orang yang meminta-minta tergolong orang yang tidak mensyukuri nikmat Allah. Karena salah satu bentuk syukur adalah dengan menggunakan tubuh kita untuk berihtiar mencari karunia Allah, bukan sekadar meminta-minta.
Allah berfirman, ”Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan dengan sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap penjuru, tetapi penduduknya mengingkari nikmat Allah karena itu Allah menimpakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS An Nahl [16]: 21). Wallahua’lam.***

ReadFull Article ..